TOPIK llll
LAPORAN
PRATIKUM ANATOMI TUMBUHAN
PENGAMATAN STOMATA
Disusun
Oleh:
Nama : AKOK
NIM :
14-03000365-31
Kelompok : 1
(satu)
Dosen : Hilda A. Kusuma W, M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
KAPUAS
SINTANG
2017
a.
Dasar
Teori
Stomata merupakan bagian dari jaringan Epidermis
adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya, yang menutupi
tubuhtumbuhan. Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan dengan peranan
jaringan tersebut sebagai lapisan yang berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya bahan lemak, kutin
dan kutikula dapat membatasi penguapan, pada dinding terluar menjadikannnya kompak dan keras,
sehingga dapat dianggap sebagai penyokong mekanis.
Di antara sel-sel
epidermis terdapat derivatnya antara lain yang disebut stomata, trikoma, sel kipas, sel
silika dan sel gabus (Hidayat, 1995).Stomata adalah celah diantara epidermis
yang diapit oleh 2 sel epidermis khusus yangdisebut sel
penutup. Di dekat sel penutup terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel
tetangga. Selpenutup dapat membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanaman
akan transpirasi,sedangkan sel-sel tetangga turut serta dalam perubahan osmotik
yang berhubungan dengan pergerakan sel – sel penutup. Stomata terdapat pada semua bagian tumbuhan yang terdedah ke
udara, tetapi lebih banyak terdapat pada daun (Pandey, 1982).
Sel-sel penutup tanaman dikotil umumnya berbentuk ginjal, sedangkan
monokotil mempunyaibentuk seragam dan strukturnya spesifik yang jika
dilihat dari permukaan sel terlihat sempit dibagian
tengah dan membesar pada ujungnya. Dilihat dengan mikroskop elektron, protoplas
dari keduasel penutup saling berhubungan melalui pori dinding yang membesar tersebutkarena adanya sinambung
ini, sel-sel penutup dianggap sebagai satu unit secara fisiologidimana terjadi keseimbangan perubahan
turgor.
Orientasi
radial dari mikrofibril selulosa pada dinding selpenutup dapat dilihat juga
dengan mikroskop polarisasi. Tipe stomata pada daun sangat
bervariasi.Berdasarkan hubungan stomata dengan sel epidermis sel tetangga ada
banyak tipe stomata, Klasifikasiini terpisah dari klasifikasi berdasarkan
perkembangan. Walaupun tipe yang berbeda dapat terjadi padasatu familia yang
sama ataudapat juga pada daun darispesies yang sama. Struktur aparatus stomata dapat digunakan dalam studi taksonomi (Fahn,
1991).Distribusi stomata sangat berhubungan dengan kecepatan dan
intensitas transpirasi pada daun,yaitu misalnya
letak satu sama lain dengan jarak tertentu. Dalam batas tertentu, maka makin
banyak porinya makin cepat penguapan. Jika lubang-lubang itu terlalu
berdekatan, maka penguapan dari lubangyang satu akan menghambat penguapan
lubang dekatnya. Hal ini karena jalan yang ditempuh molekul-molekul air
yang lewat lubang itu tidak lurus melainkan membelok akibat pengaruh
sudut-sudut sel-sel penutup. Bentuk stomata yang oval lebih memudahkan
mengeluarkan air daripada bentuk bundar.Deretan
molekul-molekul air yang lewat lebih banyak jika keliling perimeter stomata
lebih panjang.pengeluaran air yang maksimal terjadi jika jarak antara
stomata-stomata tersebut 20 kali diameternya (Dwijoseputro,
1978).
Kegiatan
transpirasi terpengaruh oleh faktor luar dan dalam. Faktor luar misalnya
kecepatanangin, cahaya, air, kelembaban udara, suhu, tekanan udara. Faktor
dalam misalnya ketebalan daun, jumlah stomata/ mm2, adanya kutikula,
banyak sedikitnya trikoma/bulu daun dan bentuk serta lokasistomata di permukaannya. Sel epidermis yang
menjadi sel tetangga tidak mempunyai klorofil, sedangkansel penutup stomata
mengandung klorofil, fosfat organik, enzim posporilase dan waktu pagi
masihkedapatan adanya sedikit amilum di dalamnya.Proses membuka dan menutupnya
stomata sangat dipengaruhi oleh cahaya. Sel penutup mengandung amilum, dimana konsentrasinya lebih
tinggi pada malam hari dari pada siang karena telahberubah menjadi
glukosa.
Adanya cahaya membangkitkan klorofil
untuk fotosintesis, sehingga kadar CO2 dalam sel tersebut menurun
(mereduksi menjadi CH2O). Kenaikan pH
lingkungan memacu posporilasemengubah amilum menjadi glukosa-1-pospat.
Terjadi kenaikan osmose sehingga air masuk dari seltetangga ke sel penutup, bertambahnya volume menyebabkan turgor,
sehingga terbukalah porusstomata(Dwijoseputro,1978).
b. Tujuan pratikum
1. Mahasiswa dapat membuat preparat jaringan tanaman dan
melakukan pengamatan dengan mikroskop.
2. Mahasiswa dapat membuat preparat stomata dengan
menggunakan mikroskop.
3. Mahasiswa dapat membedakan tipe-tipe stomata
masing-masing daun.
c.
Alat
dan Bahan
a.
Alat
1.
Mikroskip
2.
Kaca perparat (obyek)
3. Kaca penutup
(cover glass)
4. Lap band
5.
Kutik transpran
b.
Bahan
1.
Daun durian
2.
Daun mentimun
3.
Daun perengi
4.
Daun kacang panjang
5.
b.
Cara
Kerja
1. Kupas dan sayatlah gabus batang singkong secara
melingtang setipis mungkin.
2. Letakan daun di lantai dan diolesi dengan kutik di tunggu
beberapa menit, lalu tempelin dengan lap band
3. Lepaskan pelan-pelan lapband tersebut dari daun
4.
Letakkan lapband tersebut di kaca perparat dan kemudian tutup
denga Kaca penutup (cover glass)
5.
Kemudian amatai dibawah
mikroskop.
6.
Difoto hasil dari pengamatan.
7.
Gambar penampang melintang dari
sel gabus dan beriketengan pada gambar.
c.
Hsil
pengamatan
a.
Gambar hasil pratikum pada daun mangga(Mangifera
indica).
Gambar hasil pratikum pada daun mangga(Mangifera
indica). 10x10
|
Gambar studi literatur
10x10
|
||||
|
|
||||
Keterangan:
1. Sel
penutup
2. Sel
tetangga
3. Celah
stomata
|
Keterangan:
1.
Celah stomata membuka
Sumber : Jurnal Biodjati, November
2016, 13-18.
|
b.
Gambar hasil pratikum stomata bunga kembang sepatu
(Hibiscus
rosasinensis).
Gambar hasil pratikum stomata bunga kembang sepatu (Hibiscus
rosasinensis). 10x40
|
Gambar studi literatur
10x10
|
||||||
|
|
||||||
Keterangan :
1.
Sel penutup
2.
Sel tetangga
3.
Celah stomata
|
|
c.
Gambar hasil pratikum stomata pada Daun
jeruk(Citrus sp.)
Gambar hasil pratikum stomata pada Daun jeruk(Citrus sp.)10x40
|
Gambar studi literatur
10x40
|
|||
|
Indrayasa,
A. 2011
|
|||
Keterangan:
1.
Porus
2.
Sel penutup
3.
Sel tetangga
|
|
d. Gambar hasil
pratikum Stomata
Pada Daun Jagung(Zea mays).
Gambar hasil pratikum Stomata Pada Daun Jagung(Zea mays).
10x40
|
Gambar studi literatur
10x10
|
||||
|
|
||||
Keterangan :
1.
Celah
stomata
2.
Sel penutup
3.
Sel stomata
4.
Klorofil
|
|
e.
Gambar hasil pratikum Stomata Pada Daun Eceng Gondok
(Eichornia
crassipes)
Gambar hasil pratikum Stomata Pada Daun Eceng Gondok
(Eichornia crassipes)10x10
|
Gambar studi literatur
10x10
|
||||||
|
|
||||||
Keterangan:
1.
Porus
2.
Sel penutup
3.
Sel tetangga
|
|
d.
Pembahasan
Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 40-10
kali, menunjukkan bahwa
baik tanaman monokotil maupun dikotil yang tumbuh di daratan banyak mempunyai
stomata di permukaan bawah daun, dalam praktikum kali ini kita mengamati stomata pada tanaman monokotil daun
aceng gondok daun jagung, tanaman dikotild
aun jeruk nipis, bunga kembang sepatu, daun mangga bagian daun yang diamati
yaitu daun pada bagian depan dengan belakang daun , dan pada daun bagian
stomata yang diambil yaitu bagian atas daun dan bagian bawah daun.
Stomata tumbuhan pada umunnya
membuka pada saat matahari terbit dan menutup pada sat hari geklap hingga
memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan untuk fotosintesis pada siang hari.
Umumnya proses pembukaan memerlukan waktu satu jam dan penutupan berlangsung
secara bertahap sepanjang sore. Stomata menutup lebih cepat jika tumbuhan akan
ditempatkan dalam gelap secara tiba – tiba. Terbukanya stomata pada siang hari
tidak terhambat jika tumbuhan itu berada dalam udara tanpa karbondioksida yaitu
keadaan fotosintesios tidak dapat terlaksana (Tjitrosoepomo, 2007).
Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit
oleh 2 sel epidermis khusus yang disebut sel penutup. Di dekat sel penutup
terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel tetangga. Sel penutup dapat
membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan
tanaman akan transpirasinya, sedangkan sel-sel tetangga turut serta dalam perubahan osmotik yang
berhubungan dengan pergerakan sel –sel penutup.
Tipe stomata pada daun sangat bervariasi.
Berdasarkan hubungan stomata dengan sel epidermis sel tetangga ada banyak tipe
stomata, Klasifikasi ini terpisah dari klasifikasi berdasarkan perkembangan.
Walaupun tipe yang berbeda dapat terjadi pada satu familia yang sama ataudapat
juga pada daun darispesies yang sama.
a.
Eceng gondok(Eichhornia)
eceng gondok merupakan salah
satu tumbuhan yang mempunyai stomata yang berfungsi untuk tempat keluar masuknya
gas-gas ke dalam tumbuhan yang dilakukan secara difusi yang terdapat pada
bagian daun. Stomata pada tanaman ini biasa ditemukan pada bagian tumbuhan yang
berhubungan dengan udara terutama pada bagian daun, Selain itu, dapat terlihat
pula daun enceng gondok yang dominasi berwarna hijau baik permukaan maupun
dasar daun. Hal tersebut merupakan indikasi adanya klorofil atau zat hijau daun
sehingga enceng gondok mampu melakukan fotosintesis yang membutuhkan CO2 dan
H2O dan dengan bantuan sinar matahari akan menghasilkan glukosa dan oksigen dan
senyawa-senyawa organik lain.
b. Daun jagung (Zea mays)
Pada daun
jagung (Zea mays) yang merupakan tumbuhan monokotil yang hidup di
daratan memiliki bentuk stomata yang memanjang dengan bagian ujung
membesar, berdinding tipis, dan berbentuk kecil dibagian tengah yang
membuktikan bahwa pada daun jagung terdapat modifikasi epidermis berupa
stomata yang berbentuk halter (memanjang). Selain itu daun jagung memiliki tipe
stomata yang sel penjaga sejajar dan stomatanya tersusun berderet sejajar
dengan permukaan epidermis dan juga tipe ini terdapat pada tumbuhan familia
Graminea (Poaceae) dan Cyperaceae.
Stomata daun
jagung yang diambil pada pagi/ siang hari membuka, karena stomata tumbuhan pada
umumnya membuka pada saat matahari terbit sehingga memungkinkan masuknya CO2
yang diperlukan untuk fotosintesis pada siang hari. Sedangkan daun jagung yang
diambil pada malam hari stomatanya menutup karena saat hari gelap ion kalium
akan kembali keluar sel penjaga. Umumnya, proses pembukaan memerlukan waktu 1
jam dan penutupan berlangsung secara bertahap sepanjang sore.
c.
Daun Mangga (Mangifera indica)
Daun mangga
(Mangifera indica) merupakan jenis tumbuhan dikotil yang hidup di darat.
Stomata pada tumbuhan daun mangga terdiri dari dua sel penjaga berbentuk
ginjal. Stomata akan membuka apabila daun tanaman tersebut mengandung banyak
air, sedangkan akan menutup apabila kadar air pada daun tanaman tersebut telah
berkurang. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, stomata pada tanaman mangga
membuka. Karena daun yang diamati masih mengandung banyak air meskipun daun
mangga tersebut diambil pada waktu siang hari maupun malam hari.
d.
Daun jeruk (Citrus aurantifolia)
Kerapatan
atau jumlah stomata pada daun suatu tanaman menunjukkan ketahanan tanaman
terhadap suatu penyakit. Semakin banyak jumlah stomata maka tanaman tersebut
mudah terkena penyakit, terutama penyakit yang disebabkan oleh jamur, karena
lubang-lubang stomta dapat dijadikan sebagai tempat masuknya penyakit.
e.
Daun banga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Hibiscus rosa-sinensis merupakan tumbuhan C4.
Dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus Calvin dengan fiksasi
karbon cara lain yang membentuk senyawa berkarbon empat sebagai produk
pertamanya. Dalam tumbuhan C4, terdapat 2 jenis sel fotosintetik yang jelas
berbeda, yaitu : sel seludang-berkas
pembuluh
Kita bisa liat dari kelima jenis tanaman yang berbeda dengan stomata yang
hampir sama stomata nya
a. Daftar Pustaka
Wijoseputro, D. 1978. Pengantar
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Gramedia
Fahn, A . 1992. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada Press
Hidayat E.B.1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB Press
Pandey, B.P. 1982. Plant
Anatomy. S Chand and Company. New Delhi
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007.
Morfologi Tumbuhan .Yogyakarta:UGM
Press
Indrayasa, A. 2011. Induksi
Keragaman Genetik Dengan Sinar Gamma Pada Jeruk Siam Pontianak (Citrus Nobilis Var. Microcarpa) Secara
In Vitro. Departemen Agronomidan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor.