Selasa, 24 Januari 2017

contoh laporan stomata pada daun



TOPIK llll
LAPORAN PRATIKUM ANATOMI TUMBUHAN
PENGAMATAN STOMATA

Disusun Oleh:
Nama                   : AKOK
NIM                     : 14-03000365-31
Kelompok            : 1 (satu)
Dosen                  : Hilda A. Kusuma W, M.Si


 


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KAPUAS
SINTANG
2017

a.      Dasar Teori
       Stomata merupakan bagian dari jaringan Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya, yang menutupi tubuhtumbuhan. Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan dengan peranan jaringan tersebut sebagai lapisan yang berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya bahan lemak, kutin dan kutikula dapat membatasi penguapan, pada dinding terluar menjadikannnya kompak dan keras, sehingga dapat dianggap sebagai penyokong mekanis.
       Di antara sel-sel epidermis terdapat derivatnya antara lain yang disebut stomata, trikoma, sel kipas, sel silika dan sel gabus (Hidayat, 1995).Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis khusus yangdisebut sel penutup. Di dekat sel penutup terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel tetangga. Selpenutup dapat membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanaman akan transpirasi,sedangkan sel-sel tetangga turut serta dalam perubahan osmotik yang berhubungan dengan pergerakan sel – sel penutup. Stomata terdapat pada semua bagian tumbuhan yang terdedah ke udara, tetapi lebih banyak terdapat pada daun (Pandey, 1982).
       Sel-sel penutup tanaman dikotil umumnya berbentuk ginjal, sedangkan monokotil mempunyaibentuk seragam dan strukturnya spesifik yang jika dilihat dari permukaan sel terlihat sempit dibagian tengah dan membesar pada ujungnya. Dilihat dengan mikroskop elektron, protoplas dari keduasel penutup saling berhubungan melalui pori dinding yang membesar tersebutkarena adanya sinambung ini, sel-sel penutup dianggap sebagai satu unit secara fisiologidimana terjadi keseimbangan perubahan turgor.
       Orientasi radial dari mikrofibril selulosa pada dinding selpenutup dapat dilihat juga dengan mikroskop polarisasi. Tipe stomata pada daun sangat bervariasi.Berdasarkan hubungan stomata dengan sel epidermis sel tetangga ada banyak tipe stomata, Klasifikasiini terpisah dari klasifikasi berdasarkan perkembangan. Walaupun tipe yang berbeda dapat terjadi padasatu familia yang sama ataudapat juga pada daun darispesies yang sama. Struktur aparatus stomata dapat digunakan dalam studi taksonomi (Fahn, 1991).Distribusi stomata sangat berhubungan dengan kecepatan dan intensitas transpirasi pada daun,yaitu misalnya letak satu sama lain dengan jarak tertentu. Dalam batas tertentu, maka makin banyak porinya makin cepat penguapan. Jika lubang-lubang itu terlalu berdekatan, maka penguapan dari lubangyang satu akan menghambat penguapan lubang dekatnya. Hal ini karena jalan yang ditempuh molekul-molekul air yang lewat lubang itu tidak lurus melainkan membelok akibat pengaruh sudut-sudut sel-sel penutup. Bentuk stomata yang oval lebih memudahkan mengeluarkan air daripada bentuk bundar.Deretan molekul-molekul air yang lewat lebih banyak jika keliling perimeter stomata lebih panjang.pengeluaran air yang maksimal terjadi jika jarak antara stomata-stomata tersebut 20 kali diameternya (Dwijoseputro, 1978).
       Kegiatan transpirasi terpengaruh oleh faktor luar dan dalam. Faktor luar misalnya kecepatanangin, cahaya, air, kelembaban udara, suhu, tekanan udara. Faktor dalam misalnya ketebalan daun, jumlah stomata/ mm2, adanya kutikula, banyak sedikitnya trikoma/bulu daun dan bentuk serta lokasistomata di permukaannya. Sel epidermis yang menjadi sel tetangga tidak mempunyai klorofil, sedangkansel penutup stomata mengandung klorofil, fosfat organik, enzim posporilase dan waktu pagi masihkedapatan adanya sedikit amilum di dalamnya.Proses membuka dan menutupnya stomata sangat dipengaruhi oleh cahaya. Sel penutup mengandung amilum, dimana konsentrasinya lebih tinggi pada malam hari dari pada siang karena telahberubah menjadi glukosa.
       Adanya cahaya membangkitkan klorofil untuk fotosintesis, sehingga kadar CO2 dalam sel tersebut menurun (mereduksi menjadi CH2O). Kenaikan pH lingkungan memacu posporilasemengubah amilum menjadi glukosa-1-pospat. Terjadi kenaikan osmose sehingga air masuk dari seltetangga ke sel penutup, bertambahnya volume menyebabkan turgor, sehingga terbukalah porusstomata(Dwijoseputro,1978).

b. Tujuan pratikum
1.    Mahasiswa dapat membuat preparat jaringan tanaman dan melakukan pengamatan  dengan mikroskop.
2.    Mahasiswa dapat membuat preparat stomata dengan menggunakan  mikroskop.
3.    Mahasiswa dapat membedakan tipe-tipe stomata masing-masing daun.


c.    Alat dan Bahan
a.       Alat
1.      Mikroskip
2.      Kaca perparat (obyek)
3.      Kaca penutup (cover glass)
4.      Lap band
5.      Kutik transpran

b.      Bahan
1.      Daun durian
2.      Daun mentimun
3.      Daun perengi
4.      Daun kacang panjang
5.        

b.      Cara Kerja
1.    Kupas dan sayatlah gabus batang singkong secara melingtang setipis mungkin.
2.    Letakan daun di lantai dan diolesi dengan kutik di tunggu beberapa menit, lalu tempelin dengan lap band
3.    Lepaskan pelan-pelan lapband tersebut dari daun
4.    Letakkan lapband  tersebut di kaca perparat dan kemudian tutup denga Kaca penutup (cover glass)
5.    Kemudian amatai dibawah mikroskop.
6.    Difoto hasil dari pengamatan.
7.    Gambar penampang melintang dari sel gabus dan beriketengan pada gambar.

c.       Hsil pengamatan

a.       Gambar hasil pratikum pada daun mangga(Mangifera indica).
Gambar hasil pratikum pada daun mangga(Mangifera indica). 10x10
Gambar studi literatur
10x10

1
3
2
1

Keterangan:
1.      Sel penutup
2.      Sel tetangga
3.      Celah stomata


Keterangan:
1.    Celah stomata membuka

Sumber : Jurnal Biodjati, November 2016, 13-18.















b.      Gambar hasil pratikum stomata bunga kembang sepatu
(Hibiscus rosasinensis).
Gambar hasil pratikum stomata bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis). 10x40
Gambar studi literatur
10x10
2
1
3
1
3
2
Keterangan :
1.      Sel penutup
2.      Sel tetangga
3.      Celah stomata

















c.       Gambar hasil pratikum stomata pada Daun jeruk(Citrus sp.)
Gambar hasil pratikum stomata pada Daun jeruk(Citrus sp.)10x40
Gambar studi literatur
10x40
3
2
1
Indrayasa, A. 2011
Keterangan:
1.      Porus
2.      Sel penutup
3.      Sel tetangga


















d.      Gambar hasil pratikum Stomata Pada Daun Jagung(Zea mays).
Gambar hasil pratikum Stomata Pada Daun Jagung(Zea mays).
10x40
Gambar studi literatur
10x10
4
3
1
2
Keterangan :
1.      Celah stomata
2.      Sel penutup
3.      Sel stomata
4.      Klorofil

















e.       Gambar hasil pratikum Stomata Pada Daun Eceng Gondok
           (Eichornia crassipes)
Gambar hasil pratikum Stomata Pada Daun Eceng Gondok
(Eichornia crassipes)10x10
Gambar studi literatur
10x10
1
2
3
1
2
3


 Keterangan:
1.      Porus
2.      Sel penutup
3.      Sel tetangga



d.      Pembahasan
       Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40-10 kali, menunjukkan bahwa baik tanaman monokotil maupun dikotil yang tumbuh di daratan banyak mempunyai stomata di permukaan bawah daun, dalam praktikum kali ini kita mengamati stomata pada tanaman monokotil daun aceng gondok daun jagung, tanaman  dikotild aun jeruk nipis, bunga kembang sepatu, daun mangga bagian daun yang diamati yaitu daun pada bagian depan dengan belakang daun , dan pada daun bagian stomata yang diambil yaitu bagian atas daun dan bagian bawah daun.
       Stomata tumbuhan pada umunnya membuka pada saat matahari terbit dan menutup pada sat hari geklap hingga memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan untuk fotosintesis pada siang hari. Umumnya proses pembukaan memerlukan waktu satu jam dan penutupan berlangsung secara bertahap sepanjang sore. Stomata menutup lebih cepat jika tumbuhan akan ditempatkan dalam gelap secara tiba – tiba. Terbukanya stomata pada siang hari tidak terhambat jika tumbuhan itu berada dalam udara tanpa karbondioksida yaitu keadaan fotosintesios tidak dapat terlaksana (Tjitrosoepomo, 2007).
       Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis khusus yang disebut sel penutup. Di dekat sel penutup terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel tetangga. Sel penutup dapat membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanaman akan transpirasinya, sedangkan sel-sel tetangga turut serta dalam perubahan osmotik yang berhubungan dengan pergerakan sel –sel penutup.
       Tipe stomata pada daun sangat bervariasi. Berdasarkan hubungan stomata dengan sel epidermis sel tetangga ada banyak tipe stomata, Klasifikasi ini terpisah dari klasifikasi berdasarkan perkembangan. Walaupun tipe yang berbeda dapat terjadi pada satu familia yang sama ataudapat juga pada daun darispesies yang sama.

a.     Eceng gondok(Eichhornia)
       eceng gondok merupakan salah satu tumbuhan yang mempunyai stomata yang berfungsi untuk tempat keluar masuknya gas-gas ke dalam tumbuhan yang dilakukan secara difusi yang terdapat pada bagian daun. Stomata pada tanaman ini biasa ditemukan pada bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara terutama pada bagian daun, Selain itu, dapat terlihat pula daun enceng gondok yang dominasi berwarna hijau baik permukaan maupun dasar daun. Hal tersebut merupakan indikasi adanya klorofil atau zat hijau daun sehingga enceng gondok mampu melakukan fotosintesis yang membutuhkan CO2 dan H2O dan dengan bantuan sinar matahari akan menghasilkan glukosa dan oksigen dan senyawa-senyawa organik lain.
b.      Daun jagung (Zea mays)
       Pada daun jagung (Zea mays) yang merupakan tumbuhan monokotil yang hidup di daratan memiliki bentuk stomata yang memanjang dengan bagian ujung membesar,  berdinding tipis, dan berbentuk kecil dibagian tengah yang membuktikan bahwa pada daun jagung terdapat modifikasi epidermis berupa stomata yang berbentuk halter (memanjang). Selain itu daun jagung memiliki tipe stomata yang sel penjaga sejajar dan stomatanya tersusun berderet sejajar dengan permukaan epidermis dan juga tipe ini terdapat pada tumbuhan familia Graminea (Poaceae) dan Cyperaceae.
Stomata daun jagung yang diambil pada pagi/ siang hari membuka, karena stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit sehingga memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan untuk fotosintesis pada siang hari. Sedangkan daun jagung yang diambil pada malam hari stomatanya menutup karena saat hari gelap ion kalium akan kembali keluar sel penjaga. Umumnya, proses pembukaan memerlukan waktu 1 jam dan penutupan berlangsung secara bertahap sepanjang sore.
c.       Daun Mangga (Mangifera indica)
       Daun mangga (Mangifera indica) merupakan jenis tumbuhan dikotil yang hidup di darat. Stomata pada tumbuhan daun mangga terdiri dari dua sel penjaga berbentuk ginjal. Stomata akan membuka apabila daun tanaman tersebut mengandung banyak air, sedangkan akan menutup apabila kadar air pada daun tanaman tersebut telah berkurang. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, stomata pada tanaman mangga membuka. Karena daun yang diamati masih mengandung banyak air meskipun daun mangga tersebut diambil pada waktu siang hari maupun malam hari.

d.      Daun jeruk (Citrus aurantifolia)
       Kerapatan atau jumlah stomata pada daun suatu tanaman menunjukkan ketahanan tanaman terhadap suatu penyakit. Semakin banyak jumlah stomata maka tanaman tersebut mudah terkena penyakit, terutama penyakit yang disebabkan oleh jamur, karena lubang-lubang stomta dapat dijadikan sebagai tempat masuknya penyakit.
e.       Daun banga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
       Hibiscus rosa-sinensis merupakan tumbuhan C4. Dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus Calvin dengan fiksasi karbon cara lain yang membentuk senyawa berkarbon empat sebagai produk pertamanya. Dalam tumbuhan C4, terdapat 2 jenis sel fotosintetik yang jelas berbeda, yaitu : sel seludang-berkas pembuluh

       Kita bisa liat dari kelima jenis tanaman yang berbeda dengan stomata yang hampir sama stomata nya

a.      Daftar Pustaka
Wijoseputro, D. 1978. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Gramedia
Fahn, A . 1992. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada Press
Hidayat E.B.1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB Press
Pandey, B.P. 1982. Plant Anatomy. S Chand and Company. New Delhi
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007.  Morfologi Tumbuhan .Yogyakarta:UGM Press
Indrayasa, A. 2011. Induksi Keragaman Genetik Dengan Sinar Gamma Pada Jeruk Siam Pontianak (Citrus Nobilis Var. Microcarpa) Secara In Vitro. Departemen Agronomidan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar